Perusahaan sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mengelola operasi TI mereka sendiri. Mulai dari keterbatasan sumber daya internal, kompleksitas teknologi, hingga perubahan cepat dalam kebutuhan bisnis dan pasar, membuat pengelolaan TI menjadi tugas yang semakin rumit. Beberapa perusahaan mungkin tidak memiliki tim internal yang cukup besar atau memiliki keahlian yang diperlukan untuk mengatasi proyek-proyek IT yang kompleks. Seiring dengan itu, ada juga kebutuhan untuk tetap fokus pada inti bisnis dan meningkatkan efisiensi operasional.

IT outsourcing adalah praktik di mana perusahaan mengalihkan sebagian atau seluruh kegiatan pengembangan teknologi informasi mereka kepada pihak eksternal seperti vendor konsultan IT atau software house. Hal ini bisa mencakup berbagai layanan, mulai dari pengembangan perangkat lunak, dukungan infrastruktur, manajemen sistem, hingga pengelolaan basis data.

IT Outsourcing dalam pengembangan perangkat lunak menjadi relevan ketika organisasi menghadapi sejumlah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa urgensi memperoleh bantuan dari pihak eksternal sangat penting atau memperlukan pembuatan sistem di tangan ahlinya. Berikut beberapa tanda-tanda yang menunjukkan waktunya organisasi mempertimbangkan outsourcing:

1. Keterbatasan Tenaga Ahli: Jika organisasi tidak memiliki tim atau keahlian yang cukup untuk menangani proyek pengembangan perangkat lunak, layanan IT outsourcing dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengakses keterampilan dan jumlah pengalaman di jenis pekerjaan yang diperlukan. Dengan memanfaatkan layanan IT Outsourcing maka perusahaan dapat memiliki tenaga ahli yang diperlukan dalam project secara cepat dengan memangkas proses rekruitmen, seleksi, dan onboarding bagi karyawan baru. Ditambah lagi tidak perlu menambah beban gaji tetap beserta biaya pesangon yang besar apabila rupanya setelah project selesai tenaga kerja divisi IT menjadi terlalu banyak.

2. Jadwal Proyek yang Ketat: Jika proyek memiliki jadwal yang ketat dan tidak memungkinkan untuk membentuk dan mengembangkan tim internal dengan cepat, outsourcing dapat membantu organisasi untuk memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan karena dengan menggunakan jasa IT Outsourcing perusahaan dapat meminjam karyawan dengan cepat.

3. Biaya yang Lebih Efisien: Outsourcing dapat menjadi pilihan yang lebih hemat biaya daripada mempekerjakan tim internal. Organisasi dapat menghindari biaya overhead seperti gaji, pelatihan, dan infrastruktur, serta memanfaatkan perbedaan nilai mata uang. Contoh terbesarnya adalah negara maju mengoutsourcingkan software development di negara berkembang baik itu Indonesia, India, maupun Vietnam.

4. Kebutuhan akan Keahlian Khusus: Jika proyek membutuhkan keahlian khusus atau teknologi yang tidak dimiliki oleh tim internal, layanan IT Outsourcing dapat memberikan akses kepada tenaga ahli dengan keahlian spesifik tertentu yang diperlukan.

5. Skala Proyek yang Bervariasi: Jika organisasi menghadapi fluktuasi dalam skala proyek, seperti puncak beban kerja yang sementara, outsourcing dapat memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan kapasitas tim dengan kebutuhan proyek.

6. Fokus pada Core Business: Outsourcing dapat memungkinkan perusahaan untuk fokus pada inti bisnis mereka dengan mengalihkan tugas-tugas non-inti kepada pihak eksternal, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

7. Meningkatnya Kualitas dan Keandalan: Dengan menggunakan vendor yang memiliki pengalaman dan reputasi yang baik, organisasi dapat meningkatkan kualitas dan keandalan perangkat lunak mereka melalui proses pengujian yang komprehensif dan praktik terbaik.

Dengan demikian, IT outsourcing membawa manfaat yang signifikan bagi perusahaan, termasuk akses ke keahlian yang diperlukan, peningkatan fleksibilitas, efisiensi operasional, dan pengurangan biaya. Lumen Teknoindo dipercaya banyak perusahaan sebagai IT Ousourcing Indonesia untuk mengembangkan Aplikasi baik itu webbased maupun Aplikasi Android dan iOS. Konsultasikan masalah anda bersama kami gratis analisa.